RAYAKAN HARI KEMERDEKAAN, MASYARAKAT WONOAGUNG TIMUR GELAR PENGAJIAN UMUM

  • Aug 15, 2023
  • WONOAGUNG.TIRTOYUDO

Wonoagung - Masyarakat Wonoagung Timur, Wonoagung, Tirtoyudo, mengadakan pengajian umum di depan masjid Darussalam, Ahad lalu (13/8). Sejak menjelang isya, masyarakat dari dalam dan luar dusun tersebut berduyun-duyun datang dan menempatkan diri di depan panggung yang menghadap ke arah utara. Tak hanya itu, sejumlah hasil bumi seperti sayur mayur dan buah-buahan juga meramaikan acara tersebut walau hanya tergantung di langit-langit tenda dengan berbagai macam bentuk dan rupa.

Acara dimulai dengan sejumlah penampilan para murid Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) setempat, mulai dari shalawat hingga pembacaan surat-surat pendek. Kemudian dilanjutkan dengan penampilan lagu-lagu shalawat dari grup shalawat setelah sempat dijeda salat isya selama setengah jam. Saat pembukaan acara, pembacaan ayat suci dilaungkan dengan khidmatnya oleh dua orang yang ditugaskan panitia. Acara puncak diisi dengan sambutan dan ceramah serta pembacaan doa. Sebelum acara berakhir larut malam, masyarakat yang hadir memperebutkan hasil bumi yang digantung hingga habis tak tersisa.

Ketua panitia, Muji Prayitno, menjelaskan dalam sambutannya menjelaskan bahwa tujuan diadakan pengajian umum tersebut yaitu untuk memperingati hari ulang tahun ke-75 Republik Indonesia sekaigus memperingati tahun baru Islam 1445 Hijriah atau Jimawal 1957. Ia juga mengapresiasi panitia yang menyukseskan acara tersebut, baik secara materi maupun tenaga dan waktu yang digunakan. Hal senada juga diutarakan kepala desa, Rujianto, dalam sambutannya. Ia berpesan agar selalu menjaga kerukunan antarmasyarakat dan mendukung pemerintah dalam menjalankan roda kehidupan desa yang lebih baik. Di akhir sambutannya, ia menekankan pada hadirin untuk memperhatikan kondisi generasi muda saat ini supaya selalu meningkatkan kualitas keagamaan mereka dengan cara memasukkan ke sejumlah lembaga pendidikan keagamaan seperti TPQ dan pesantren.

Nur Kholid, yang memberikan ceramah pada kesempatan tersebut, meceritakan sejumlah hal tentang peristiwa awal tahun hijriah dan kemerdekaan Indonesia. Pria yang akrab disebut Cak Nur tersebut mengingatkan agar setiap manusia selalu bersyukur atas apa yang telah diberikan Tuhan, utamanya pemberian kemerdekaan yang menginjak usia ke-78 tahun. Di samping itu, ia juga mengajak masyarakat untuk selalu melestarikan dan menjaga hal-hal yang telah melekat pada kebiasaan masyarakat dari pihak dan kondisi yang memiliki pengaruh negatif, utamanya kebudayaan, keagamaan dan kenegaraan. Salah satu cara yang bisa dilakukan guna melestarikan ketiga hal tersebut yaitu menuntut ilmu bagi generasi mudanya. Di akhir ceramahnya, ia menekankan kerukunan antarmasyarakat agar lingkungan sekitar mereka dapat dikatakan sejahtera, nyaman dan aman. (Adm/Wgg)